Rabu, 05 Juni 2013

Mama Cerewet, Ayah Tegas dan Abang Melindungi ~ KAMU



            Apakah aku harus menunggumu hingga merayakan 1 Month Anniversary dengannya??
Dengarkanlah hati, aku menyungging senyum di depan matamu. Tak pernah ada yang tau kapan dan apa yang kita rasakan satu sama lain ketika kita jauh. Menerka perkenalan dari sebuah jalan yang tak pernah aku bayangkan dan aku tau sekarang datang. Bagaimana jika semua bukanlah kebetulan? Ada garis yang memang diturunkan menuju keadaan yang terbaik dalam suatu kehidupan.
Aku masih disini, berdiri menunggumu. Mematikan waktu, berbalut dengan rinduku. Aku harus apa? Semua telah aku buat sedemikian rupa. Aku sudah membuat jalan yang seharusnya tak pernah kutemui. Mungkin seharusnya aku tak perlu masuk di dalam sini. Ketika aku berbicara ingin berbalik arah, aku harus melewati dirimu. Ketika aku lurus ke depan aku tetap harus melewati nafasmu. Hal yang takkan pernah bisa ku pilih dalam hidupku. Aku menghargaimu.
Seandainya saja aku bisa memilih, mungkin aku menginginkan keindahan yang secara nyata. Kamu menjadi milikku, seutuhnya. Tidak ada lagi dia diantara jalan yang akan kita tempuh. Tapi apalah arti dalam sebuah jalinan. Jika kamu akan tetap seperti ini, iya tetap seperti ini nanti ketika harus ada wanita baru dan perempuan penggantiku. Jangankan aku, bayanganku pun sulit untuk menerimanya.
Seandainya saja, kamu tidak pernah memiliki jalinan antara hobbyku dan pertemuan kita. Tapi aku jelas tidak mengingkarinya, bahwa aku juga bahagia akan hal ini. Iya amat sangat bahagia. Aku memilikimu dan mempercayaimu. Tatapanmu, suaramu, ketenanganmu untukku, aku menyukai itu. Kamu hadir menjelma menjadi mama yang cerewet, ayah yang tegas, abang yang melindungi, kekasih yang mengerti dan teman sejati. “Bersabarlah”, ucap rutinmu dalam balutan malam mini.
Kamu hanya perlu menunggu waktu, sampai nanti aku akan datang dan memintamu disini. Apakah ini ucapan abadi? Aku yakin kamu akan disini bersamaku seutuhnya. Tapi? Apakah aku harus menunggu sampai anniv 1 monthmu dengannya? Dengan besar hati menerima bahwa banyak ucapan datang di social mediamu bahwa kau telah menjadi miliknya. Aku hanya ingin kamu mengerti aku tersiksa. Aku diam karena aku bertahan, tapi sekuat apapun aku bertahan bukannya nanti akan ada dinding dan celahku yang pecah jika terus tertekan??
Aku tau kedatanganku salah dihadapanmu. Aku berdiri sebagai orang baru yang merebut semua perhatianmu. Tapi sekarang akan kubuka benteng pertahananku. Jika pun nanti aku yang takkan bertahan dalam benteng ini. Aku segera berkemas untuk kembali. Menjalani pertahananku yang baru dalam sanubari. Mengkokohkan diri. Dan meyakinkan hati, bahwa jika memang kehendak ilahi. Mungkin kita akan kembali. Kita akan bertemu lagi. Aku tersiksa dengan ucapan hari jadimu sebulan ini. Mengertilah ~ aku bertahan untuk kata “Kita” nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar