Pada
hujan yang mengalir di depan teras sebuah perkantoran ,
Aku
menitipkan sebuah perahu kertas untuk kau bawa jauh
Mengalunkan
sebuah kata maaf atas salah yang sudah ku perbuat
Dari
jauh mungkin takkan sampai pada jarak ratusan kilometer yang ada
Tapi
niat sudah ku tuliskan pada perahu kertas dan semoga Tuhan membaca
Aku
menitipkan sebuah maaf yang ku ulangi lagi
Ku
lipat-lipat agar bisa ku tuliskan banyak
Ku
berjanji pada setiap tetes hujan yang membumi ini, semua takkan pernah terjadi
lagi
Ku
yakinkan kamu pada setiap aku yang terkecewakan
Aku
menitipkan sebuah ucap terimakasih
Atas
hukuman yang mendekatkanku pada Tuhan
Atas
kata yang mampu membuatku tersadarkan
Atas
kamu yang berlaku dewasa pada aku yang kekanakan
“
Cinta jangan kau tinggalkan
aku leburkan ke dalam kepediahan
Maafkan
aku yang sempat melukaimu
Cinta
kau harus ampuni aku atas s'gala tingkahku yang dulu
Tiada
pantaskah ku tuk kembali memulainya”
Sebuah salah pada satu kota,