Pantai Tambak Rejo – Petualangan di Kota Orang
Karena penat di
kota Malang dengan segala aktivitasnya yang berjubel transportasi bermotor
disegala sudut dan ruang gerak jalanan kota Malang. Kemarin, 1 mei 2014 aku dan
kakak sepupu memutuskan untuk pergi melancong ke kota orang. Yap, dengan persiapan seadanyaa dan tanpa rencana
sebelumnya. Jadilah tanggal 1 mei saat tanggal merah dan libur kantor kami
berangkat ke Blitar. Buta memang tentang kota Blitar, bermodalkan insting dan
google maps ala kadarnya kami sepakat menginjakkan kaki kesana.
Berangkat dari
kota Malang sekitar pukul 06.30 pagi dari rumah kami menggunakan sepeda motor
hingga terminal gadang. Sampai di terminal gadang sekitar pukul 07.00 kami
segera menitipkan motor di penitipan motor terdekat. Setelah menitipkan motor
kami segera menuju ke arah dalam terminal untuk mencari bus tujuan Blitar.
Disana banyak sekali para kondektur yang menjajakan bus kemana tujuan akan
pergi. Bus jurusan Malang – Trenggalek sampai di Blitar juga. Membayar sekitar
15.000 ( 1 Mei 2014 ).
Perjalanan dari
Malang – Blitar sekitar 09.15 sekitar 2 jam lebih sedikit kami sampai di
Terminal blitar. Namanya Terminal patria, di terminal patria kita juga akan
banyak ditemui oleh kondektur2 yang menjajakan bus tujuannya. Kami memutuskan
untuk jalan ke depan. Beberapa tukang ojek juga menanyakan hendak kemana kami.
Eits. Jangan mau kalau di tawarin ojek dengan harga 80.000-100.000 untuk 2
orang. Karena dengan 15.000 saja kita sudah bisa sampai di pantai.
Karena bingung
kata pak Ojek ngga ada angkuutan yang ke arah pantai kami memutuskan untuk
duduk sejenak. Ada 1 kondektur yang menghampiri kami, menanyakan hendak kemana
kami, kami jawab Pantai Tambak Rejo. Dia menyuruh kami naik busnya. Dengan
membayar 5.000 pak kondektur memberi tahu kami untuk ikut di busnya dan turun
di jembatan kademangan. Dan meneruskan angkutan desa ke arah pantai. Penampakan
jembatannya seperti ini.
Jembatan Kademangan
Setelah menunggu sekitar
15 Menit dengan pesimis bahwa akan ada angkutan desa yang lewat. Akhirnya angkutan
desa pun muncul. Tadaaa, secercah harap. Hahhaa. Jangan bayangkan angkutan desa
ini sama dengan angkutan kota. Angkutan ini banyak membawa barang2 belanjaan
dan banyak didominasi oleh mbah-mbah tuwo yang mau pergi ke pasar. Hehhe.
Perjalanannya bukan
perkara mudah, duduk disebelah mbah2 sepuh aku dinasehati supaya balik lagi ke
kota. Begini mungkin dia berbicara :
- Arepe nandi
nduk?
+ Bade ten pantai Tambak Rejo mbah.
- Yamene kate
nang Tambak Rejo kate lapo?
+ Dolan mbah, bade ten pantai
- Oalah nduk,
wes mbaliko ae. Timbange gaiso moleh engkok wes ganok angkot maneh nang kuto.
Timbange ngga iso moleh wes emanen awakmu. Arek wedok tok loro kok kate nang
pantai. Iki malem jemuah.
+ Nggeh mbah.
Dengan jawaban pasrah seadanyaa, antara hati bilang berangkat
atau mundur. Bermodalkan bismillah akhirnyaa kamu berangkat lagi menuju pantai.
Apapun yang terjadi harus bisa lihat pantai. Hhihi maksa.
Ah akhirnya ada palang yang menunjukkan keberadaan pantai Tambak
Rejo.
Dan
pukul 11.11 sudah masuk di gerbang Desak Tambak Rejo. Alhamdulillah deg-degan
agak berkurang sedikit. Walaupun masih memikirkan alternative lain untuk pulang
jika angkot sudah tidak adaa. Oh iya angkutan desa per-orang dikenakan tariff
10.000 saja.
11:31 TARAAAA perjalanan 4-5 jam ditebus dengan
birunya pantai dan pemandangan yang indah sekali. Ah subhanallah :’)
Dan ini oleh-oleh buat abang yang jauh dan voetbal store yang admin bbmnya lagi liburan :D
Ah indah sekali. kita memutuskan hanya 1 jam berada di pantai.
Karena masih kepikiran pulang tidak dapat angkutan. Setelah cukup melepas lelah
dan bersih-bersih diri di toilet sekitar pantai. Kami mencari penjual es degan
dan makan bekal yang kami bawa dari Malang.
Saat makan kami bertanya pada ibu warung memang angkutan desa
yang arah ke kota pukul 12.30 sudah tidak ada. Jangankan 12.30 pukul 11.00 saja
sudah susah angkutan desa yang ke arah kota. JEGEEERRRRR!! Pucat sudah wajah.
Sekarang bagaimana caranya pulang L
Memutuskan plan
B yang sudah sedari tadi dipikirkan saat berangkat. Akhirnya kami berjalan dari
warung kea rah parkiran mobil untuk mencari bantuan tumpangan sampai jalan
kota.
Alhamdulillah Alhamdulillah, ada keluarga Bu Elok yang baik mau
menumpangi kami sampai di jalan kota. Mobil taruna warna hitam Plat N.
Terimakasih bu Elok, kak Didit dan Mba Rizka, Om, Kakak kak Didit dan Ibu kak
Adit. Ah kalian semua baik. Mungkin kalau tidak ada kalian kami jadi anak
pantai hehhee (Anak pantai itu yang bilang Om sih, katanya gitu hhihi.
14.00 kita
sampai di jalan kota. Alhamdulillah setelah meminta turun di seberang jalan.
Dan kami berpamitan, berterimakasih dan mengucapkan beribu maaf telah
merepotkan kami turun.
Sempet foto sih :D
Menunggu
bus sekitar 10 menit belum ada kemunculannya, takut jika hujan kami memutuskan
untuk sedikit berjalan sampai menemukan bus. Sudah berjalan jauh, malah sudah melebihi
jembatan Kademangan kami juga belum menemukan bus kea rah terminal. Malah
disambi foto di jembatan kademangan.
14.49 pasrah tidak ada bus sampai sudah menemukan Indomaret (bukan
tulisan berbayar hhihi) kami memutuskan untuk menggunakan jasa pak becak.
Setelah nego akhirnyaa 25.000 sampai di terminal Patria. Ternyata jalannya
lumayan masih jauh, sampai ada gerbang selamat datang kota Blitar.
Alhamdulillah sudah dekat terminal Patria
Selfie dulu kita pak :D
And finally setelah ke
kamar mandi untuk bersih wajah dan wudhu. Kami memutuskan segera mencari bus
bagong. Karena yang kami ketahui jam 15.00 bus sudah tak beroperasi. Setelah bus berjalan cukup jauh aku
memutuskan untuk sholat didalam bus. Tarif bus berbeda dengan berangkat kali
ini tarif 16.000/orang.
Sampai kembali di terminal gadang dengan setelah setelah
mengambil motor kami segera meluncur pulang. Tepat adzan magrib kami tiba di
rumah. PANTAI TAMBAK REJO DONE! :D
Berikut rutenya :
1. Bus Malang
Blitar 15.000/orang
2. Turun
terminal Patria
3. Naek bus ke
arah Ponorogo 5.000/Orang
4. Turun di
pertigaan Kademangan/ Jembatan Kademangan
5. Naek
angkutan Desa 10.000/Orang
6. Turun didepan pantai
7. Sampai :D
FYI:
Angkutan desa hanya beroperasi dari pagi hingga jam 10.00 untuk
kea rah kota. Jika tidak ingin ketinggalan angkutan desa. Disarankan untuk
menginap atau menyewa kendaraan. Tapi yang penuh tantangan lebih asik. Cari
tumpangan sampai jalan kota :D
HAPPY HOLIDAY