Izinkan aku
mencitaimu lewat PERSIJA JAKARTA – bukan Pribumi
Dirgahayu
ke-486 kota JAKARTA, semakin jaya raya dan tetap menjadi kandang sesungguhnya
Persija Jakarta. Sedari dini hari tadi timeline sudah di penuhi oleh ucapan
dirgahayu Jakarta, Persija day dan big match Persija Jakarta vs Persib Bandung.
Pertandingan yang sarat rivalitas dan gengsi.
Iya hari ini genap Jakarta memasuki usia dan tanggal jadi
ke-486. Lantas apa yang special untukku? Ini bukan kotaku dan aku bukan
terlahir menjadi bagian dari kota besar yang menjadi pusat seluruh kota yang
ada di Indonesia. Tumpuan Jakarta, Ibu Kota.
Aku memang
tidak pernah terlahir dan besar di Jakarta. Hanya sering mendengar nama-nya
melalui pelajaran dan kiasan yang Sembilan belas tahun aku dapatkan. Lantas apa
spesialnya untukku? Kota ini adalah kota yang melahirkan tim berkelas yaitu
Persija Jakarta. “Izinkan aku mengenal dan mencintai kota-mu melalui Persija
Jakarta”. Sepertinya itu gambaran kata yang paling masuk akal kenapa sampai
sekarang Jakarta mempunyai daya tarik tersendiri untukku. Untuk perempuan yang
lahir dan besar di timur Jawa. Yang hanya sekali merasakan macetnya ibu kota dan
panasnya yang sedikit “nyelekit” di bandingkan kotaku yang terkenal “adem”.
Kalau kota-mu
tidak pernah berdiri semegah ini, mungkin aku takkan bisa menemukan
persaudaraan, sahabat, keistimewaan, teman dan cinta yang ku kenal melalui
Persija Jakarta. Banyak yang menghujatmu disekitarku, bahkan mereka lebih
menganggapmu hanya sebuah kota yang ribet dan tidak tertata. Tapi tau apa orang
tentang kota yang tak pernah mereka kenal sejak nenek moyangnya. Sunggingan
senyum yang hanya terkias untuk mereka yang menhujatmu, aku diam. Aku memang
bukan mengenalmu tulus untuk mengetahui seluk beluk apa yang kamu punya. Tapi
dari Persija Jakarta-lah aku mampu mengenalmu beserta seluruh karakter yang ada
didalam penghuninya. Cerita- celoteh- sejarah dan kehidupan sepakbola.
Cintaku (re:
Persija) terpaut jarak yang berada di kotamu. Kutitipkan semua rindu dan bangga
ini dikotamu. Yang mereka anggap biang kemacetan dan lain sebagainya yang tak
pernah tulus dan mau tau tentangmu. Bisa dan bolehkah aku meminta ketika ulang
tahun hari jadimu ini?
Aku hanya memintamu mengakui sepenuhnya tentang cintaku
(re:Persija) buat dia benar-benar merasa memiliki dan bermarkas di kotamu ini.
Jakarta Indonesia bukan Solo Indonesia atau pun Sleman Indonesia. Bisa??
Tak setiap hari juga aku memintanya, hanya beberapa kali dalam
sebulan agar semua teman dan saudaraku yang mencintainya bisa mendukung dan merasakan
rumah asli di kotamu ini.
Terimakasih
Jakarta, mengizinkan aku yang bukan orang pribumi kotamu untuk mencintai
Persija Jakarta sepenuhnya. Ku titipkan penjagaan terbaik untuk Persija
Jakarta. Dan biarkan kebanggaanku terhadap kota dan Tim ini bertahan sampai
batuan bumi mengikis tersumbat api. JAYA RAYA JAKARTA – PERSIJA JAKARTA
huhuh.. saya saja asli jakarta gak segininya.. hehehe :D
BalasHapus