Jumat, 28 Juni 2013

Aku adalah wanita SPESIAL yang TAKKAN TERGANTI oleh Siapapun.



Aku adalah wanita yang takkan bisa terganti oleh siapa pun.
“Aku adalah wanita yang diperkenalkan denganmu melalui mereka yang mengenal arti kehidupan dan takdir Tuhan”.
“Aku adalah wanita yang lalu menjatuhkan hati padamu dalam hitungan rindu dan menjaga kefanaan dengan kepercayaan”.
“Aku adalah wanita yang mulai berusaha untuk memahami setiap jengkal nafas dan kehidupanmu”.
“Aku adalah wanita yang menutup lembar terakhir tentang wanita lain di masa lalumu”.
“Aku adalah wanita yang terpisah jarak bukan terpisah raga dan hati denganmu”.
“Aku adalah wanita yang di tunjuk tuhan untuk mendampingi kehidupanmu. Bersamamu dalam dukamu dan mendampingimu nanti dalam tawamu”.
“Aku adalah wanita yang pernah merasakan kehilangan yang sama denganmu. Dan tak pernah menginginkan itu terjadi antara aku dan kamu (lagi) ”.
“Aku adalah wanita yang pertama kali akan bertemu dengan orang tuamu ketika kau bersama mereka menghadap ayahku”.
“Aku adalah wanita yang pertama dan terakhir yang akan kau minta dari orang tuaku. Dan menyematkan emas melingkar di jari manisku”.
“Aku adalah wanita yang pertama kali akan mencium tanganmu dan membasuh kakimu di ritual sakral pernikahan kita”.
“Aku adalah wanita yang pertama dan terakhir duduk bersamamu melihat tamu undangan dalam kursi berhiaskan kembang”.
“Aku adalah wanita yang akan menemani tidurmu setiap petang, membangunkanmu dikala subuh telah datang. Dan membereskan dapur menyiapkan sarapan”.
“Aku adalah wanita yang akan melahirkan calon juara masa depan dari generasimu. Aku adalah ibu dari anak-anak kita”.
“Aku adalah wanita yang akan mendukungmu dikala terpuruk dan menggandengmu dikala kau besar”.
“Aku adalah madrasah dan sekolah untuk anak-anakmu yang kau jadikan pemimpin”.
“Aku adalah rumah makan yang menyediakan hidangan ternikmat untuk kamu dan buah hati kita”.
“Aku adalah menantu yang terbaik yang takkan membuat celah diantara kamu dan orang tuamu”.
“Aku adalah wanita yang patuh dan tetap berdiri sebagai anak seorang mamah”.
“Aku adalah Wanita-mu yang takkan bisa tergantikan oleh wanita lain sebelum aku terkubur bersama tanah”.
“Aku adalah wanita-mu yang tidak akan pernah membantah dan melawan semua perintahmu”.
“Aku adalah WANITA SPESIAL YANG TAKKAN BISA TERGANTIKAN OLEH SIAPAPUN”.
“DAN AKU ADALAH WANITAMU ^^ “.

Selasa, 25 Juni 2013

Apakah secepat itu melupakan dan melepaskan?? Ataukah semudah itu bertahan. ( part II )



Apakah secepat itu melupakan dan melepaskan?? Ataukah semudah itu bertahan. ( part II )
 
            Tidak ada hal yang semudah membalikkan telapak tangan unutk melupakan kenangan atau hal yang pernah kita lalui tetapi memori memaksa menyuruhnya pergi. Bukan masalah keadaan atau kemauan yang kita minta untuk segera beranjak pergi. Tapi sepertinya hal yang biasa kita lakukan selama ini mungkin masih menari-nari dalam ingatan terdalam bagaimana kebiasaan yang sering kita lakukan bersama.

            Ada hal memang yang membuat kita sedikit terulang ke masa lalu atau mungkin ada hal yang membuat kita susah untuk segera beralih pergi. Menemukan kehidupan dan hal baru yang selama ini sudah kita tutup rapat dengan pagar kesetiaan. Tapi apakah kita bisa menjamin sesuatu yang sudah kita rencanakan akan berjalan semudah dan semulus dengan apa yang telah tuhan gariskan untuk kita. Tidak semuanya semudah membalikkan telapak tangan.

            Pernah ada seseorang yang berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa semua yang dia lakukan dan dia berikan adalah terbaik yang pernah dia lakukan. Tapi mungkin tuhan berkata lain, garis yang berada diantara mereka bukanlah garis terbaik yang telah diberikan tuhan untuknya. Tanpa mereka tau seorang yang lebih baik mungkin ada di depan mata, tapi disilaukan dengan keadaan dan hal yang mengatas namakan kesetiaan.

            Adakah yang masih menganggap sia-sia ketika akan berusaha menguburm dalam gelap semua cerita? Ini bukan masalah membendung dan menghapus semuanya dengan bersih dan mulus lagi. Tapi bagaimana sikap kedewasaan kita mampu menyikapi semuanya. Membuat hal terindah menjadi kenangan dan membuat hal yang tak indah menjadi sebuah pelajaran. Pelajaran yang kita lakukan agar kita tak masuk lagi dalam lubang yang sama. Iya semuanya jelas membutuhkan waktu. 

            Iya termasuk bertahan pun memang butuh waktu. Keyakinan yang sudah kamu bangun dengan mengatas namakan cinta dan mengatas namakan tuhan. Lalu kau menyerah begitu saja ditengah jalan, pikirkan lagi!! Semuanya sudah kau putuskan, jangan seperti bayi yang masih bingung memilih susu atau sirup yang sama-sama enak dinikmati saat menangis. Jangan bingung memilih mengakhiri jika kamu masih bertahan dengan keyakinan. Buatlah keyakinanmu menjadi kenyataan tengok hati lagi dengan niat awal yang telah kau tuliskan.

            Jika dipikirkan memang indah dan mudah ketika menuliskan word di open office, menasehati teman satu persatu tentang pertahanan dan melepaskan. Tapi dilapangan?? Ya memang tak mudah tapi ada hal yang bisa kita buat mudah hanya kita saja yang mempersulitnya.

Ada yang suka nonton Malem Minggu Miko?? Raditya Dika, yap salah seorang teman pernah bercerita hingga larut pagi tentang peran Miko yang dimainkan Raditya Dika. Dia begitu mudah pergi dan meninggalkan ketika hati terpuruk. Mengikuti kehidupan seperti air yang mengalir jika bertemu masa lalu. Kekonyolan yang dia lakukan, tanpa memikirkan perasaan apa yang nanti akan terjadi pada hati yang pernah terluka. Apakah bisa mencontohnya? Bisa ketika kita mau membuka hati J

Atau siapa yang tidak mau ketika semua berjalan seindah FTV yang selalu berakhir happy ending. Serasa dunia milik kita dan kita yang merangkainya. Bisa jika kita mau, tidak menutup mata, membuka dan mengepakkan sayap selebar mungkin.

Jika memang keyakinan ada, lanjutkan dan teruskan jangan berhenti ditengah jalan. Kejar cintamu bawa dia pergi dan sah menjadi belahanmu. Ambil seluruh percaya yang telah berserakan lagi, susun kembali menuju tujuan awal seperti yang kau inginkan. Tapi jika yakinmu sudah habis terbuang, tinggalkan sebelum rasa yang kau miliki semakin sakit jika kau teruskan.

Jika yakinmu sudah habis dan terbuang di tengah jalan oleh penantian. Coba ulang lagi tujuanmu dalam hal ini adalah bahagia bukan tersakiti. Penantian tak selamanya bisa berjalan seperti apa yang kamu harapkan. Buka dan kepakkan sayap lebar, ada hati mungkin juga yang telah menunggumu tapi kamu tertutup oleh kabut penantian yang terbutakan. Ini adalah kesetiaan bukan kesakitan. Hanya saja semua tak semudah membalikkan telapak tangan.

Masih dengan pilihan melepaskan melupakan bertahan dengan keyakinan. Percayalah ini bukan akhir tetapi awal. Ini bukan selesai tapi memulai. Jangan menganggap semuanya musnah, ajak kehidupan baru masuk dalam lingkunganmu. Jangan menutup mata untuk mencari yang sama. Ingatlah bagaimana dulu bagaimana kau berjuang dan gagal. Jika kau teruskan mungkin hal yang sama akan selalu terulang.

Tentang kepastian :’) belajar melepaskan ..  Masih untuk teman yang sudah memberikan tawa ditengah malam. Menceritakan keindahan dan kepaitan .. Semuanya bukan tak mudah di lepas tapi tak ada kemauan melepas .. Yakinlah bahagia telah menunggumu dilain kesempatan ..

Minggu, 23 Juni 2013

Izinkan aku mencitaimu lewat PERSIJA JAKARTA – bukan Pribumi



            Izinkan aku mencitaimu lewat PERSIJA JAKARTA – bukan Pribumi
            Dirgahayu ke-486 kota JAKARTA, semakin jaya raya dan tetap menjadi kandang sesungguhnya Persija Jakarta. Sedari dini hari tadi timeline sudah di penuhi oleh ucapan dirgahayu Jakarta, Persija day dan big match Persija Jakarta vs Persib Bandung. Pertandingan yang sarat rivalitas dan gengsi.
Iya hari ini genap Jakarta memasuki usia dan tanggal jadi ke-486. Lantas apa yang special untukku? Ini bukan kotaku dan aku bukan terlahir menjadi bagian dari kota besar yang menjadi pusat seluruh kota yang ada di Indonesia. Tumpuan Jakarta, Ibu Kota.
            Aku memang tidak pernah terlahir dan besar di Jakarta. Hanya sering mendengar nama-nya melalui pelajaran dan kiasan yang Sembilan belas tahun aku dapatkan. Lantas apa spesialnya untukku? Kota ini adalah kota yang melahirkan tim berkelas yaitu Persija Jakarta. “Izinkan aku mengenal dan mencintai kota-mu melalui Persija Jakarta”. Sepertinya itu gambaran kata yang paling masuk akal kenapa sampai sekarang Jakarta mempunyai daya tarik tersendiri untukku. Untuk perempuan yang lahir dan besar di timur Jawa. Yang hanya sekali merasakan macetnya ibu kota dan panasnya yang sedikit “nyelekit” di bandingkan kotaku yang terkenal “adem”.
            Kalau kota-mu tidak pernah berdiri semegah ini, mungkin aku takkan bisa menemukan persaudaraan, sahabat, keistimewaan, teman dan cinta yang ku kenal melalui Persija Jakarta. Banyak yang menghujatmu disekitarku, bahkan mereka lebih menganggapmu hanya sebuah kota yang ribet dan tidak tertata. Tapi tau apa orang tentang kota yang tak pernah mereka kenal sejak nenek moyangnya. Sunggingan senyum yang hanya terkias untuk mereka yang menhujatmu, aku diam. Aku memang bukan mengenalmu tulus untuk mengetahui seluk beluk apa yang kamu punya. Tapi dari Persija Jakarta-lah aku mampu mengenalmu beserta seluruh karakter yang ada didalam penghuninya. Cerita- celoteh- sejarah dan kehidupan sepakbola.
            Cintaku (re: Persija) terpaut jarak yang berada di kotamu. Kutitipkan semua rindu dan bangga ini dikotamu. Yang mereka anggap biang kemacetan dan lain sebagainya yang tak pernah tulus dan mau tau tentangmu. Bisa dan bolehkah aku meminta ketika ulang tahun hari jadimu ini?
Aku hanya memintamu mengakui sepenuhnya tentang cintaku (re:Persija) buat dia benar-benar merasa memiliki dan bermarkas di kotamu ini. Jakarta Indonesia bukan Solo Indonesia atau pun Sleman Indonesia. Bisa??
Tak setiap hari juga aku memintanya, hanya beberapa kali dalam sebulan agar semua teman dan saudaraku yang mencintainya bisa mendukung dan merasakan rumah asli di kotamu ini.
            Terimakasih Jakarta, mengizinkan aku yang bukan orang pribumi kotamu untuk mencintai Persija Jakarta sepenuhnya. Ku titipkan penjagaan terbaik untuk Persija Jakarta. Dan biarkan kebanggaanku terhadap kota dan Tim ini bertahan sampai batuan bumi mengikis tersumbat api. JAYA RAYA JAKARTA – PERSIJA JAKARTA



Jumat, 14 Juni 2013

Antara Melepaskan atau Bertahan Dengan Segala Konsekuensi Kesakitan



"Antara melepaskan atau bertahan dengan segala konsekuensi kesakitan" Usulan tema dari my Part Rizka azzahra
Bukan suatu hal yang mudah memang jika berada di titik tengah dalam suatu keadaan. Resiko yang akan kita dapatkan dan konsekuensinya pun harus kita pikirkan secara panjang. Namun beberapa pemikiran justru harus berbanding terbalik dengan keadaan. Apalagi jika melepaskan dan bertahan dalam suatu keadaan cinta. Iyaa, cinta dan suatu hubungan keikhlasan antara melepaskan atau bertahan dengan segala konsekuensi kesakitan.
Tidak ada hal yang mudah bisa dan gampang kita dapatkan untuk bertahan. Semuanya mungkin butuh proses dan semuanya harus melalui tahapan ujian dan perlakuan yang sepantasnya. Di tempat ini ada hal yang harus benar-benar kita mengerti dan di mengerti satu sama lain. Keegoisan dan ketidak tulusan akan menjadi boomerang yang paling hebat ketika salah satu sudah tidak mengerti dan tidak peduli.
Kesanggupan melepaskan mungkin tidak semudah ucapan bibir yang hanya mengucap dalam waktu beberapa detik saja. Kesanggupan ini melebihi nilai dan arti di dalamnya. Bagaimana cara melepaskan dengan segala konsekuensi yang telah diciptakan. Meninggalkan dengan segala perhatian dan menggugurkan semua harapan menjadi kenangan dan bayangan. Sanggupkah?? Semestinya sanggup, sebelumnya bukan memang sudah berjalan sendiri-sendiri tanpa ada yang menggenggam dan memperhatikan. Tidak sanggup!! Iya karena kemauan belum cukup pekat untuk mengerti dan memahami. Mereka masih sibuk mencari arti dan menjelaskan pada diri sendiri bahwa ini hanya sementara dan pasti mampu untuk melewatinya. Apa bisa??
Melepaskan, tersiksa memang dalam beberapa waktu merasakan kehilangan perhatian dan segala yang dia berikan. Janji cerita dan semua yang akan menjadi nyata dalam sebuah dekapan. Melupakan dan meninggalkan, iya melepaskan. Tapi jika tidak sanggup untuk melepaskan, apakah harus bertahan??
Bertahan dengan puluhan atau ratusan konsekuensi yang harus diterima. Iya puluhan alasan kita untuk diam, untuk tetap bersembunyi dan meredam seluruh amarah ketika semuanya harus ditampakan. Bertahan, ketika semuanya tidak ada kepastian, entah dan sampai kapan?? Merelakan hati terus meratap dan merelakan keadaan yang menyiksa hati. Itu juga tidak semudah mempertahankan pasir diatas genggaman. Ketika erat dan kuat kita genggam tidak akan pernah pudar dan lepas dari tangan kita.
Melepaskan yang membutuhkan waktu, atau bertahan yang memakan waktu??
Melepaskan yang mengikhlaskan, atau bertahan yang menyakitkan??
Melepaskan yang memnimbulkan seluruh kesakitan atau bertahan yang mempertahankan kesakitan??
Melepaskan dan harus berjuang menekan hati dengan segala kerinduan dan kebiasaan.
Atau Bertahan dengan memeperjuangkan kepasrahan dan kesakitan yang akan diterima.

Semuanya memang memiliki konsekuensi dan porsi waktu yang sudah diatur oleh penulis kehidupan. Tapi apakah semuanya akan bisa dipertahankan?? Atau malah baik untuk dilepaskan.
Aku pernah bertanya pada seorang sahabat :
“Bagaimana solusimu ketika aku terlalu lelah untuk bertahan tetapi terlalu cinta untuk melepaskan?”
Dia menjawab, “Cinta adalah kuatmu untuk bertahan, tetapi lepaskanlah jika kuatmu tidak dihargai.”
Aku pernah bertanya pada mama apa arti pengorbanan :
“Pengorbanan itu ketika kamu mampu melihat dia tersenyum walaupun tawanya bukan denganmu. Tapi kamu membantu proses dibelakang dia tersenyum.”
Aku pernah bertanya pada ayah apa arti bertahan :
“Bertahan adalah keadaan dimana semua yang kita korbankan kadang berbanding dengan apa yang kita dapatkan. Tapi kita mampu menerjang karang dan berdiri tegak menghadang.”
Aku pernah bertanya padamu apa arti melepaskan :
“Membiarkan hati memiliki penghuni, bukan orang yang hanya menyakiti. Merelakan pergi walau tak pernah meminta tetap tinggal disini. Dan membiarkan hati baru memiliki penghuni.”

Apapun keadaan bertahan dan melepaskan. Cinta dan perjuanganmu lah yang menentukan. Tapi tinggalkan jika hanya memilukan dan upayamu tak dihargai. Setidaknya kamu sudah berperan mengembalikan yang dia punya pada tempatnya. Tuhan tak pernah menyalahi janji apda umatnya, kebaikan akan dibalas kebaikan :”) CINTA bertahan dan melepaskan, penghargaan atau cacian

Kamis, 06 Juni 2013

Termasuk nanti mertuaku



Keadaan yang akan ku lakukan nanti, ketika aku beralih tugas menjadi Mama.
Mama, ajarmu yang menyuruhku melihat dan menengok. Betapa indah menjadi dirimu, menjadi perempuan satu-satunya yang kami butuhkan digubuk ini. Jika mungkin suatu saat kau telah pergi dengan segala isak dan tangisku yang menghakimi diri sendiri. Percayalah, aku akan berjalan menuju masa depan yang telah kau ceritakan. Menjadi peran utama sepertimu yang berjuang melawan waktu.
Mama, rangkain kalimat pun takkan bisa membalas teganya diriku padamu. Aku menikmati makanan bersama teman diluar, membiarkan dirimu menungguku yang lalai waktu ini. Kau sibuk menengok waktu pada dinding ruang tamu. Sementara aku masih menikmati canda tawaku dan tak mengingatmu. Kau rela menyisihkan uang belanja untuk memenuhi inginku, tapi aku menghabiskannya dalam waktu tak sampai seminggu. Semauku, kau masih menurutiku.
Mama, andaikan mungkin aku adalah satu-satunya wanita yang kau sayangi sebagai anakmu. Maka kaulah satu-satunya wanita yang ku sayangi sebagai mamaku. Tidak ada yang bisa dan berhak menggantikanmu. Termasuk nanti mertuaku, dia sudah meempunyai tempat yang sudah kupersiapkan dibawahmu, setelah dirimu :”). Sayang yang sama sepertimu hanya beda kadar dan waktu.
Mama, masih ingatkah kau, ketika aku merengek engkau izinkan mengikuti timku berlaga, mejauhi kotaku, jauh dari dirimu. Hal yang tak pernah kau bayangkan, dan hal yang tak pernah ku bayangkan juga sebelumnya. Ternayta dunia sudah membalikku menjadi wanita kecilmu yang kuat seperti laki-laki dan lembut sepertimu. Mama terimakasih izinmu, berkatmu aku sekarang merasakan kebahagiaan, hobbyku sebagai penikmat sepakbola. Masih dalam restu dan ridho yang kau berikan untuk pergi menjauhi kota ini, kota ku.
Mama, taukah engkau?? Aku tidak pernah meembayangkan jika nanti aku sudah berada jauh darimu. Mengikuti jejak suamiku, meninggalkan gubuk kecil kita yang penuh kenangan akan manjaku padamu. Bagaimana dulu kau mengganti popokku, membuatkan aku susu, dan menggendongku kemana puna ku meminta padamu. Mama, apakah aku bisa menjadi wanita tegar sepertimu?? Yang kuat di depan putrimu? Menyembunyikan tangis dalam hatimu. Menyeruatkan bangga dalam binarmu?
Mama percayalah, engkau tetap menjadi mama terbaik. Aku takkan bisa berperan sebaik dirimu. Tapi, aku aakan berusaha menjadikan engkau sebagai panutan yang tangguh. Mengajarkan sabar, marah, sayang dan dekapan dalam satu wajah. Airmataku juga entah mungkin takkan pernah bisa berhenti jika aku harus berpisah denganmu. Apakah kau mau memaafkan semua yang telah menyakiti hatimu??. “Adek nggak punya salah sama mama. Kalaupun ada salah, mama sudah maafin adek sejak dulu dek”, selalu tegurmu. Bahagia bukan aku memilikimu??
Terimakasih ma, kau sudah menjadi mama, ayah, sahabat dan teman serta guru terbaikku. Tak ada yang bisa menghapusmu dan berperan sama sepertimu. Mamaku :”)