Apakah secepat itu melupakan dan melepaskan?? Ataukah semudah
itu bertahan. ( part II )
Tidak ada hal
yang semudah membalikkan telapak tangan unutk melupakan kenangan atau hal yang
pernah kita lalui tetapi memori memaksa menyuruhnya pergi. Bukan masalah
keadaan atau kemauan yang kita minta untuk segera beranjak pergi. Tapi
sepertinya hal yang biasa kita lakukan selama ini mungkin masih menari-nari
dalam ingatan terdalam bagaimana kebiasaan yang sering kita lakukan bersama.
Ada hal memang
yang membuat kita sedikit terulang ke masa lalu atau mungkin ada hal yang
membuat kita susah untuk segera beralih pergi. Menemukan kehidupan dan hal baru
yang selama ini sudah kita tutup rapat dengan pagar kesetiaan. Tapi apakah kita
bisa menjamin sesuatu yang sudah kita rencanakan akan berjalan semudah dan
semulus dengan apa yang telah tuhan gariskan untuk kita. Tidak semuanya semudah
membalikkan telapak tangan.
Pernah ada
seseorang yang berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa semua yang dia lakukan
dan dia berikan adalah terbaik yang pernah dia lakukan. Tapi mungkin tuhan
berkata lain, garis yang berada diantara mereka bukanlah garis terbaik yang
telah diberikan tuhan untuknya. Tanpa mereka tau seorang yang lebih baik
mungkin ada di depan mata, tapi disilaukan dengan keadaan dan hal yang mengatas
namakan kesetiaan.
Adakah yang masih
menganggap sia-sia ketika akan berusaha menguburm dalam gelap semua cerita? Ini
bukan masalah membendung dan menghapus semuanya dengan bersih dan mulus lagi.
Tapi bagaimana sikap kedewasaan kita mampu menyikapi semuanya. Membuat hal
terindah menjadi kenangan dan membuat hal yang tak indah menjadi sebuah
pelajaran. Pelajaran yang kita lakukan agar kita tak masuk lagi dalam lubang
yang sama. Iya semuanya jelas membutuhkan waktu.
Iya termasuk
bertahan pun memang butuh waktu. Keyakinan yang sudah kamu bangun dengan
mengatas namakan cinta dan mengatas namakan tuhan. Lalu kau menyerah begitu
saja ditengah jalan, pikirkan lagi!! Semuanya sudah kau putuskan, jangan
seperti bayi yang masih bingung memilih susu atau sirup yang sama-sama enak
dinikmati saat menangis. Jangan bingung memilih mengakhiri jika kamu masih
bertahan dengan keyakinan. Buatlah keyakinanmu menjadi kenyataan tengok hati
lagi dengan niat awal yang telah kau tuliskan.
Jika dipikirkan
memang indah dan mudah ketika menuliskan word di open office, menasehati teman
satu persatu tentang pertahanan dan melepaskan. Tapi dilapangan?? Ya memang tak
mudah tapi ada hal yang bisa kita buat mudah hanya kita saja yang
mempersulitnya.
Ada yang suka nonton Malem Minggu Miko?? Raditya Dika, yap salah
seorang teman pernah bercerita hingga larut pagi tentang peran Miko yang
dimainkan Raditya Dika. Dia begitu mudah pergi dan meninggalkan ketika hati
terpuruk. Mengikuti kehidupan seperti air yang mengalir jika bertemu masa lalu.
Kekonyolan yang dia lakukan, tanpa memikirkan perasaan apa yang nanti akan
terjadi pada hati yang pernah terluka. Apakah bisa mencontohnya? Bisa ketika
kita mau membuka hati J
Atau siapa yang tidak mau ketika semua berjalan seindah FTV yang
selalu berakhir happy ending. Serasa dunia milik kita dan kita yang
merangkainya. Bisa jika kita mau, tidak menutup mata, membuka dan mengepakkan
sayap selebar mungkin.
Jika memang keyakinan ada, lanjutkan dan teruskan jangan
berhenti ditengah jalan. Kejar cintamu bawa dia pergi dan sah menjadi
belahanmu. Ambil seluruh percaya yang telah berserakan lagi, susun kembali
menuju tujuan awal seperti yang kau inginkan. Tapi jika yakinmu sudah habis
terbuang, tinggalkan sebelum rasa yang kau miliki semakin sakit jika kau teruskan.
Jika yakinmu sudah habis dan terbuang di tengah jalan oleh
penantian. Coba ulang lagi tujuanmu dalam hal ini adalah bahagia bukan
tersakiti. Penantian tak selamanya bisa berjalan seperti apa yang kamu
harapkan. Buka dan kepakkan sayap lebar, ada hati mungkin juga yang telah
menunggumu tapi kamu tertutup oleh kabut penantian yang terbutakan. Ini adalah
kesetiaan bukan kesakitan. Hanya saja semua tak semudah membalikkan telapak
tangan.
Masih dengan pilihan melepaskan melupakan bertahan dengan
keyakinan. Percayalah ini bukan akhir tetapi awal. Ini bukan selesai tapi
memulai. Jangan menganggap semuanya musnah, ajak kehidupan baru masuk dalam
lingkunganmu. Jangan menutup mata untuk mencari yang sama. Ingatlah bagaimana
dulu bagaimana kau berjuang dan gagal. Jika kau teruskan mungkin hal yang sama
akan selalu terulang.
Tentang kepastian :’) belajar melepaskan .. Masih untuk teman yang sudah memberikan tawa
ditengah malam. Menceritakan keindahan dan kepaitan .. Semuanya bukan tak mudah
di lepas tapi tak ada kemauan melepas .. Yakinlah bahagia telah menunggumu
dilain kesempatan ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar