Selasa, 25 Juni 2013

Apakah secepat itu melupakan dan melepaskan?? Ataukah semudah itu bertahan. ( part II )



Apakah secepat itu melupakan dan melepaskan?? Ataukah semudah itu bertahan. ( part II )
 
            Tidak ada hal yang semudah membalikkan telapak tangan unutk melupakan kenangan atau hal yang pernah kita lalui tetapi memori memaksa menyuruhnya pergi. Bukan masalah keadaan atau kemauan yang kita minta untuk segera beranjak pergi. Tapi sepertinya hal yang biasa kita lakukan selama ini mungkin masih menari-nari dalam ingatan terdalam bagaimana kebiasaan yang sering kita lakukan bersama.

            Ada hal memang yang membuat kita sedikit terulang ke masa lalu atau mungkin ada hal yang membuat kita susah untuk segera beralih pergi. Menemukan kehidupan dan hal baru yang selama ini sudah kita tutup rapat dengan pagar kesetiaan. Tapi apakah kita bisa menjamin sesuatu yang sudah kita rencanakan akan berjalan semudah dan semulus dengan apa yang telah tuhan gariskan untuk kita. Tidak semuanya semudah membalikkan telapak tangan.

            Pernah ada seseorang yang berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa semua yang dia lakukan dan dia berikan adalah terbaik yang pernah dia lakukan. Tapi mungkin tuhan berkata lain, garis yang berada diantara mereka bukanlah garis terbaik yang telah diberikan tuhan untuknya. Tanpa mereka tau seorang yang lebih baik mungkin ada di depan mata, tapi disilaukan dengan keadaan dan hal yang mengatas namakan kesetiaan.

            Adakah yang masih menganggap sia-sia ketika akan berusaha menguburm dalam gelap semua cerita? Ini bukan masalah membendung dan menghapus semuanya dengan bersih dan mulus lagi. Tapi bagaimana sikap kedewasaan kita mampu menyikapi semuanya. Membuat hal terindah menjadi kenangan dan membuat hal yang tak indah menjadi sebuah pelajaran. Pelajaran yang kita lakukan agar kita tak masuk lagi dalam lubang yang sama. Iya semuanya jelas membutuhkan waktu. 

            Iya termasuk bertahan pun memang butuh waktu. Keyakinan yang sudah kamu bangun dengan mengatas namakan cinta dan mengatas namakan tuhan. Lalu kau menyerah begitu saja ditengah jalan, pikirkan lagi!! Semuanya sudah kau putuskan, jangan seperti bayi yang masih bingung memilih susu atau sirup yang sama-sama enak dinikmati saat menangis. Jangan bingung memilih mengakhiri jika kamu masih bertahan dengan keyakinan. Buatlah keyakinanmu menjadi kenyataan tengok hati lagi dengan niat awal yang telah kau tuliskan.

            Jika dipikirkan memang indah dan mudah ketika menuliskan word di open office, menasehati teman satu persatu tentang pertahanan dan melepaskan. Tapi dilapangan?? Ya memang tak mudah tapi ada hal yang bisa kita buat mudah hanya kita saja yang mempersulitnya.

Ada yang suka nonton Malem Minggu Miko?? Raditya Dika, yap salah seorang teman pernah bercerita hingga larut pagi tentang peran Miko yang dimainkan Raditya Dika. Dia begitu mudah pergi dan meninggalkan ketika hati terpuruk. Mengikuti kehidupan seperti air yang mengalir jika bertemu masa lalu. Kekonyolan yang dia lakukan, tanpa memikirkan perasaan apa yang nanti akan terjadi pada hati yang pernah terluka. Apakah bisa mencontohnya? Bisa ketika kita mau membuka hati J

Atau siapa yang tidak mau ketika semua berjalan seindah FTV yang selalu berakhir happy ending. Serasa dunia milik kita dan kita yang merangkainya. Bisa jika kita mau, tidak menutup mata, membuka dan mengepakkan sayap selebar mungkin.

Jika memang keyakinan ada, lanjutkan dan teruskan jangan berhenti ditengah jalan. Kejar cintamu bawa dia pergi dan sah menjadi belahanmu. Ambil seluruh percaya yang telah berserakan lagi, susun kembali menuju tujuan awal seperti yang kau inginkan. Tapi jika yakinmu sudah habis terbuang, tinggalkan sebelum rasa yang kau miliki semakin sakit jika kau teruskan.

Jika yakinmu sudah habis dan terbuang di tengah jalan oleh penantian. Coba ulang lagi tujuanmu dalam hal ini adalah bahagia bukan tersakiti. Penantian tak selamanya bisa berjalan seperti apa yang kamu harapkan. Buka dan kepakkan sayap lebar, ada hati mungkin juga yang telah menunggumu tapi kamu tertutup oleh kabut penantian yang terbutakan. Ini adalah kesetiaan bukan kesakitan. Hanya saja semua tak semudah membalikkan telapak tangan.

Masih dengan pilihan melepaskan melupakan bertahan dengan keyakinan. Percayalah ini bukan akhir tetapi awal. Ini bukan selesai tapi memulai. Jangan menganggap semuanya musnah, ajak kehidupan baru masuk dalam lingkunganmu. Jangan menutup mata untuk mencari yang sama. Ingatlah bagaimana dulu bagaimana kau berjuang dan gagal. Jika kau teruskan mungkin hal yang sama akan selalu terulang.

Tentang kepastian :’) belajar melepaskan ..  Masih untuk teman yang sudah memberikan tawa ditengah malam. Menceritakan keindahan dan kepaitan .. Semuanya bukan tak mudah di lepas tapi tak ada kemauan melepas .. Yakinlah bahagia telah menunggumu dilain kesempatan ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar