Sudah resikoku, jika aku harus menerima keadaan yang
berbanding terbalik jika kita bersama | karena aku adalah kedua dan dia
pertama.
Sudah resikoku, jika aku harus rela berbagi hati dan
rasaku yang nyata aku tau | padahal aku tau kamu hanya menunggu waktu.
Sudah resikoku, jika aku diam ketika banyak yang
berbicara | karena aku bukan yang harus kamu publikasikan diantara dia dan
hatimu.
Sudah resikoku, jika nanti tak ada yang tau
keberadaanku | karena bukannya memang tak ada yang tau selain tuhan, aku dan
kamu.
Sudah resikoku, jika mereka tak membicarakan aku
dneganmu | padahal kamu lebih menghabiskan waktumu untukku daripada untuknya.
Sudah resikoku, jika nanti harus aku yang pergi |
mengubur mimpi dan cerita masa depan ini.
Sudah resikoku, jika nanti yang harus angkat kaki
adalah aku | Karena dia pemilik tempat semestinya.
Sudah resikoku, melihat dia memainkan social media
mu | sementara aku hanya jadi penikmat dan penonton di dalamnya.
Sudah resikoku, menerima semua perhatianmu | dan dia
hanya menerima secerca harap yang terbuang.
Sudah resikoku, harus menunggu beberapa waktu agar
semua ini menjadi terbaik dan menjadi jalan yang paling baik.
Sampai nati semua resiko berganti menjadi jarak.
Dan semua resiko berganti menjadi tawa manis yang
selama ini sudah kita simpan berdua dan kita nikmati :”)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar