Setidaknya satu pesanmu dengan “pamit” bisa membuat
aku teduh dalam keadaan dimakan jarak waktu..
Kalau kau bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk
kesibukanmu, aku hanya meminta 10 detik “pamit” yang ku dengar..
“pamit” bisa membuatku semakin ditelan rindu dan
dibahagiakan rasa nyamanmu..
Jika nanti kamu hilang, aku sudah tau harus mencari
kamu dimana. Karena kamu sudah “pamit” di pesan terakhirmu..
Entah nanti aku atau kamu yang “pamit” jangan
membuat kabar terakhir menjadi selamanya yaa..
Nanti ada saatnya kita akan bosan dengan “pamit”
tapi dia yang memberikan kita kepercayaan..
Bukan untuk dua jam empat jam atau duapuluh empat
jam dari waktumu kok, hanya 10 detik “pamit” tanpa tangis..
Kamu tau “pamit” bisa mengobati seluruh rasa
khawatir dan rinduku denganmu..
Jika aku bisa menulis dua baris pesan “pamit” setiap
kegiatanku agar kamu tau, kenapa satu baris “pamit” pun kamu tak mau..
Andai “pamit” bisa berdiri sendiri dan mengabari
setiap detail kegiatan kita seperti auto submit yang mengirim iklan ke seribu
website..
Aku hanya ingin menjaga agar aku tak kehilangan
dirimu, dan diriku juga begitu. Luangkanlah “pamit” untukku..
Last , Ada cerita apa seharian ini? | (Blablabla…) |
loh kesana? Tadi kok nggak “pamit” sama aku | emang semuanya harus “pamit” sama
kamu yaa – END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar