Hay kamu yang ada disana entah dengan perempuan
cantik yang mana. Aku mulai termakan rindu olehmu.
Termakan dan tertikam jarak antara kotamu dan
kotaku. Ingin bersandar di pundakmu untuk satu dua menit saja dan aku paham itu
takkan bisa lama.
Aku merindukan kedatangan keretamu dikala aku duduk
di peron dan sibuk membabi buta dengan benda mungil ditanganku.
Hay kamu yang menjadikan rindu sebagai milik-Nya dan
menjadikan doaku sebagai impian kita.
Aku sekarang mulai menjadi pemuja handphone, semenit
dua menit satu jam berlalu. Aku seperti tak ingin lepas dari benda ini sampai
kamu datang dengan kabar dan suaramu.
Hay kamu yang membuat kantong Doraemon dengan
berjuta lagu yang bisa menenangkanku. Dengan satu bait, satu reff atau satu
putaran penuh lagu itu. Dan kamu tau? iya aku merasakan rindu yang tak
semestinya kurasakan jika aku tidak berkenalan denganmu.
Semestinya jika dulu aku tak mengenalmu di tempat
yang ku sebut istanaku mungkin aku takkan termakan rindu dan harapku yang
penuh.
Semestinya aku takkan mengharapkan satu pesan
singkat yang membuat aku tersenyum padamu.
Atau aku akan mengabaikanmu saja di jejaring social yang
memulai obrolan kita.
Tapi ini sudah takdir, aku sudah di takdirkan untuk
bertemu denganmu.
Sudah ditakdirkan untuk bertemu denganmu disini, di
tempat yang di sebut surgaku dan istanaku ini.
Jika genap sudah melangkah, aku hanya berharap
mungkin tidak aka nada lagi cerita yang kubaca tentang dirimu dengan dia.
Atau mungkin saja aku tak ingin tau menau lagi
tentang kabarmu. Apa yang kamu lakukan dengan kata yang biasa ku dengar
merangkai indah menjadi “Pamit”
Jika kamu tau, harusnya aku memilih diam.
Bukan memperlihatkan ke kanakanku dank e egoisanku
padamu.
Tapi ini aku, aku tak ingin jarak masih menjadi
penjauh diantara aku dan kamu.
Aku termakan dan terjajah jarak olehmu. Bisakah kamu
berhenti sebentar.
Iya bukan untuk melihat dan menengokku ke belakang.
Tapi lihatlah aku dengan semua yang aku lakukan untukmu.
Aku masih berusaha menjaga hati diantara jarak
interlokal dneganmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar