Selasa, 16 April 2013

Aku Pamit Undur Diri



“Kau yang sedang duduk disana, dengan siapa dan berada dalam ilmu yang entah bisa ku gapai lama.
Aku menginginkan kehadiran mu lagi dalam sosok bayanganku.
Setidaknya aku sudah berusaha untuk semuanyaa memperbaiki diriku hingga menutup mataku untuk segala hal yang telah aku lakukan salah. Tapi tahukah kamu?
Keadaanlah yang membuat aku harus seperti ini, mungkin memang engkau dan aku berbeda jauh.
Sudahlah tidak akan ada lagi harapanku bersamamu.
Cukup sudah sampai disini, terlalu mengkhayal mungkin jika memang aku harus menguburmu dan berharap dalam dari hatimu, aku juga berharap sudah sampai hari ini saja.
Sampai malam kemarin saja. Aku sudah terlalu lelah juga menangis.
Aku menangisi dalam hati dan mimpi saja. Maafkan aku yang sudah merusak impianku sendiri oleh angan tentangmu.
Aku aku aku segera melupakan segala keinginanku untuk bersamamu dan segera melupakan semuanyaa.
Meluruskan kembali niatku tentang MIMPI dan CITA-CITA itu,
Bukan tentang kamu,
jika Allah mempertemukanku dan mengingatkanku kembali
Itu bukan rasa yang seperti ini,
Tapi kematangan hati kedewasaan diri ilmu dan agama yang cukup untuk menjadi pendamping abadi.
Semuanya harus tersudahi atau akan larut mati”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar