Jumat, 22 November 2013

Tuhan, jika berkenan …




Pernah tertitip doa lewat sebuah tempat yang kita singgahi berdua
Menguncup dan menengadahkan tangan dalam balutan suci Tuhan
Menundukkan paras wajah dan menyematkan senyuman di dalamnya
Lalu terselip seluruh decak dan kecap yang terutarakan

Tuhan, di tempat ini kita pernah berhenti berdua
Meyakinkan cinta bahwa suatu saat akan bersama
Menyelipkan sebuah potret yang akan kita kenang sampai menua
Ku mohon dengarkan sebuah pinta dan kisah

Kebahagiaan ini sedang ku miliki tanpa siapapun yang berhak menyela
Kau mengantarkan kami pada tempat asri yang penuh kisah di dalamnya
Ku putuskan tengadah tanganku untuk memintaMu merestuinya
Ku putuskan harap ku sematkan tinggi diatas tiang-tiang yang menopangnya

Telah ku temukan sesosok raga yang mengajari tentang sebuah makna tanpa keras nada
Telah ku rajut sebuah scenario yang akan kami jalankan berdua
Jika Kau berkenan ku mohon aamiin-kanlah
Kirimkan sebuah naskah dan scenario yang sudah Kau setujui di bawahnya

Di sebuah tempat yang ku tempuh berdua dengannya
Aku tau jika Kau sedang tersenyum disana melihat kami bahagia
Atau Kau sedang menghapus scenario yang bukan kami berdua pelakunya
Dan menggantinya menjadi aku dan dia sebagai peran utama

Tuhan, jika berkenan …
Setiakan kami sampai maut dan abadi yang menyelami
Kuatkan kami seperti tiang-tiang penyokong pada dinding dan atap-atap langit semesta ini
Persatukan kami tepat pada waktu yang terindah pada kisahnya

Dan jagalah kami
Dalam jarak pada sebuah kota
Yang ada aku dan dia di masing-masing kota

Kau tau Tuhan
Pada setiap doa dan hujan
Aku menitipkan doa padaMu untuknya
Agar aku dan dia selalu bahagia

Selamat sore Tuhan, gadismu yang banyak meminta …



Tidak ada komentar:

Posting Komentar