Pernah tertitip doa lewat sebuah tempat yang kita
singgahi berdua
Menguncup dan menengadahkan tangan dalam balutan
suci Tuhan
Menundukkan paras wajah dan menyematkan senyuman di
dalamnya
Lalu terselip seluruh decak dan kecap yang terutarakan
Tuhan, di tempat ini kita pernah berhenti berdua
Meyakinkan cinta bahwa suatu saat akan bersama
Menyelipkan sebuah potret yang akan kita kenang
sampai menua
Ku mohon dengarkan sebuah pinta dan kisah
Kebahagiaan ini sedang ku miliki tanpa siapapun yang
berhak menyela
Kau mengantarkan kami pada tempat asri yang penuh
kisah di dalamnya
Ku putuskan tengadah tanganku untuk memintaMu
merestuinya
Ku putuskan harap ku sematkan tinggi diatas
tiang-tiang yang menopangnya
Telah ku temukan sesosok raga yang mengajari tentang
sebuah makna tanpa keras nada
Telah ku rajut sebuah scenario yang akan kami
jalankan berdua
Jika Kau berkenan ku mohon aamiin-kanlah
Kirimkan sebuah naskah dan scenario yang sudah Kau
setujui di bawahnya
Di sebuah tempat yang ku tempuh berdua dengannya
Aku tau jika Kau sedang tersenyum disana melihat
kami bahagia
Atau Kau sedang menghapus scenario yang bukan kami
berdua pelakunya
Dan menggantinya menjadi aku dan dia sebagai peran
utama
Tuhan, jika berkenan …
Setiakan kami sampai maut dan abadi yang menyelami
Kuatkan kami seperti tiang-tiang penyokong pada
dinding dan atap-atap langit semesta ini
Persatukan kami tepat pada waktu yang terindah pada
kisahnya
Dan jagalah kami
Dalam jarak pada sebuah kota
Yang ada aku dan dia di masing-masing kota
Kau tau Tuhan
Pada setiap doa dan hujan
Aku menitipkan doa padaMu untuknya
Agar aku dan dia selalu bahagia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar