Jumat, 05 Juli 2013

Teruntuk kamu yang meninggalkan cerita

Apa kabar perasaanmu yang telah membawa separuh rinduku pergi?
Merinduku jua, atau perasaanmu melebihi yang aku rasa?

Terhitung genap lima petang kamu meninggalkan kenangan dan wangimu disini.
Meninggalkan cerita yang selalu ku ulang dengan mama.
Mungkin mama mulai hafal dengan ceritaku tentangmu.

Memandangi potret kita di dompet putihku. Berharap ada malaikat yang mengatakan padamu. Aku rindu dan memuncak pilu.

Apa kamu merasakan hal yang sama denganku? Memutar-mutar kalender, berharap bulan cepat terlewati sampai nanti kita bertemu lagi. Jujur rindu.

Tangis kadang menghiasi, tapi untuk apa?
Aku tak ingin kamu mendengarkan gelisahku dalam kota ini.

Sayang, jaga cerita tentang kita tetap yang terbaik.
Seperti yang selalu aku ceritakan pada Tuhan dan mama.
Jaga rasa yang telah mengikutimu dikotamu sampai kau datang kembali kesini.

Aku merindukan gandengan tanganmu ketika melindungiku dari lalu lalang jalanan.
Aku merindukan bergelayut manja di pundakmu.
Merindukan makan berdua denganmu. Mengabadikan senyuman kita dalam sebuah rekaman camera.

Jika aku boleh meminta, hanya ingin memelukmu satu menit saja. Setelah itu Tuhan boleh mengembalikan kamu di kotamu.
Sayang, aku merindukanmu. Aku berharap kamu juga begitu.
Sampai kutemukan ragamu kembali di sampingku. Aku percaya dan menggenggam setiaku.

- T. Ardy-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar