Semua orang ditakdirkan dengan
jalan hidup, cerita dan cinta yang berbeda. Jika sama, jika mereka ditakdirkan
dengan semua hal yang sama, mungkin tidak akan ada kata yang bisa mempertemukan
mereka dengan “kebetulan”, yang berakhir dengan definisi “Jodoh”. Semua orang mungkin juga tidak bisa tahu
siapa jodoh yang diberikan dan digariskan Tuhan untuknya. Jangankan jodoh
mungkin kehidupan dan kematian untuk besok pagi pun tak ada manusia yang bisa
tahu.
Apalagi urusan cinta? Yang menghubungkan
antara satu hati manusia dengan hati yang lainnya. Janji, cerita dan masa depan
yang mungkin mereka rencanakan. Hanyalah sebuah rencana semata jika Tuhan tidak
pernah mengIYAkan untuk menjadi kenyataan. Tapi usaha dan doa yang mereka
berikan untuk Tuhan, akan membantu Tuhan mengIYAkan impian dan harapan mereka.
Aku berdiri disini sebagai peran
utama, menceritakan sedikit tentang cerita yang telah dirasakan beberapa hati
manusia. Menjadikan mereka manusia yang memiliki ketegaran ekstra atau malah
bisa merapuhkan mereka dalam masa lalunya. Masa yang dilalui dalam waktu yang
cukup lama berdua, atau hanya dalam sekejap mata. Di dalam waktu itu saja sudah
tercipta kenangan, tercipta kenangan diantara mereka. Tak ada yang salah dengan
semua ini. Itu adalah cerita mereka sebelum bertemu dengan jodoh yang telah
tertuliskan.
Pernah berfikir seseorang yang
sudah menjalani hubungan berjangka tahunan atau bulanan. Setelah putus dan
berpisah apa yang mereka rasakan? Mungkin kesedihan, keterpurukan, merasa dunia
hancur, merasa dunia ini tidak adil mengambil dan memisahkan kalian. Atau mereka
yang masih dalam tahap pendekatan mereka yang masih ingin mencari keabadian
cinta, lalu ditinggal oleh sang pujaan. Merasa dia hanya pemberi harapan, atau
malah memilih sahabat dan temannya sendiri menjadi kekasih hatinya.
Lantas apa yang akan kita lakukan,
terpuruk selama berhari-hari, menyendiri, dan apa? menyiksa diri yang
sepertinya sering terjadi. Itu semua hal yang masih sering ditemui.
Satu hal yang bisa dilakukan untuk
mengobati semua rasa yang berkecamuk dalam dada. Mengobati semua luka dan semua
harapan dan impian yang tiba-tiba harus dihancurkan adalah dengan membuka dan
mengepakkan sayap selebar mungkin. Tidak menutup mata, tidak menutup hati. Membebaskan
diri, melihat bahwa di depan masih ada perjalanan panjang yang masih harus di lewati.
Jika sampai disini saja sudah
terpuruk, menunggu hal yang tak pernah pasti, menunggu hal yang tak pernah akan
terjadi. Seperti menunggu jeruji besi yang akan berubah menjadi tali. Mana mungkin
akan menemukan cinta dan kebahagiian yang baru? terlalu picisan untuk
mengendalikan rasa yang beralaskan Move On.
Coba tengok lagi, kepakkan lagi,
bahwa mungkin memang Tuhan membuat cerita berada di sebuah system yang seperti
ini. Diluar sana masih banyak yang lebih jauh merasakan sakit daripada kita. Bahkan
bagaimana rasanya jika harus kehilangan suami atau istrinya? Lebih sakit
daripada kehilangan pacar dan kekasihnya kan.
Inilah kita, yang terkadang masih
dibodohi dengan keadaan cinta yang tak bisa kita kendalikan sendiri. Coba buka
sayap dan kepakkan lebar lagi. Ini bukan lagi masalah terlalu cinta, terlalu
sayang dan masih banyak lagi. Tapi masalah jika kalian sudah tidak diharapkan
untuk apa? Diluar sana masih banyak cinta yang akan menerima kalian. Cinta yang
akan membantu kalian melupakan semua masa lalu.
Larilah, bawalah cinta yang telah
kepada dia yang mengecewakan kepada dia yang akan membahagiakanmu. Berikan pada
mereka. Jika sudah mencoba melangkah kedepan, jangan pernah mencoba untuk
kembali mundur, kembali menoleh atau kembali mencari hal-hal yang biasa kalian
lakukan.
“Obati semua lukamu dengan dia yang
pernah merasakan kehilangan yang sama denganmu. Dia yang pernah mengalami hal
yang sama takkan membiarkanmu terluka lagi”.
Masih ingin tetap bersedih? Masih ingin
tetap bertahan? Coba buka mata dan hati yang lebih luas. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar