Rabu, 24 Juli 2013

Masih ingin tetap bersedih? Masih ingin tetap bertahan?



Semua orang ditakdirkan dengan jalan hidup, cerita dan cinta yang berbeda. Jika sama, jika mereka ditakdirkan dengan semua hal yang sama, mungkin tidak akan ada kata yang bisa mempertemukan mereka dengan “kebetulan”, yang berakhir dengan definisi “Jodoh”.  Semua orang mungkin juga tidak bisa tahu siapa jodoh yang diberikan dan digariskan Tuhan untuknya. Jangankan jodoh mungkin kehidupan dan kematian untuk besok pagi pun tak ada manusia yang bisa tahu.
Apalagi urusan cinta? Yang menghubungkan antara satu hati manusia dengan hati yang lainnya. Janji, cerita dan masa depan yang mungkin mereka rencanakan. Hanyalah sebuah rencana semata jika Tuhan tidak pernah mengIYAkan untuk menjadi kenyataan. Tapi usaha dan doa yang mereka berikan untuk Tuhan, akan membantu Tuhan mengIYAkan impian dan harapan mereka.
Aku berdiri disini sebagai peran utama, menceritakan sedikit tentang cerita yang telah dirasakan beberapa hati manusia. Menjadikan mereka manusia yang memiliki ketegaran ekstra atau malah bisa merapuhkan mereka dalam masa lalunya. Masa yang dilalui dalam waktu yang cukup lama berdua, atau hanya dalam sekejap mata. Di dalam waktu itu saja sudah tercipta kenangan, tercipta kenangan diantara mereka. Tak ada yang salah dengan semua ini. Itu adalah cerita mereka sebelum bertemu dengan jodoh yang telah tertuliskan.
Pernah berfikir seseorang yang sudah menjalani hubungan berjangka tahunan atau bulanan. Setelah putus dan berpisah apa yang mereka rasakan? Mungkin kesedihan, keterpurukan, merasa dunia hancur, merasa dunia ini tidak adil mengambil dan memisahkan kalian. Atau mereka yang masih dalam tahap pendekatan mereka yang masih ingin mencari keabadian cinta, lalu ditinggal oleh sang pujaan. Merasa dia hanya pemberi harapan, atau malah memilih sahabat dan temannya sendiri menjadi kekasih hatinya.
Lantas apa yang akan kita lakukan, terpuruk selama berhari-hari, menyendiri, dan apa? menyiksa diri yang sepertinya sering terjadi. Itu semua hal yang masih sering ditemui.
Satu hal yang bisa dilakukan untuk mengobati semua rasa yang berkecamuk dalam dada. Mengobati semua luka dan semua harapan dan impian yang tiba-tiba harus dihancurkan adalah dengan membuka dan mengepakkan sayap selebar mungkin. Tidak menutup mata, tidak menutup hati. Membebaskan diri, melihat bahwa di depan masih ada perjalanan panjang yang masih harus di lewati.
Jika sampai disini saja sudah terpuruk, menunggu hal yang tak pernah pasti, menunggu hal yang tak pernah akan terjadi. Seperti menunggu jeruji besi yang akan berubah menjadi tali. Mana mungkin akan menemukan cinta dan kebahagiian yang baru? terlalu picisan untuk mengendalikan rasa yang beralaskan Move On.
Coba tengok lagi, kepakkan lagi, bahwa mungkin memang Tuhan membuat cerita berada di sebuah system yang seperti ini. Diluar sana masih banyak yang lebih jauh merasakan sakit daripada kita. Bahkan bagaimana rasanya jika harus kehilangan suami atau istrinya? Lebih sakit daripada kehilangan pacar dan kekasihnya kan.
Inilah kita, yang terkadang masih dibodohi dengan keadaan cinta yang tak bisa kita kendalikan sendiri. Coba buka sayap dan kepakkan lebar lagi. Ini bukan lagi masalah terlalu cinta, terlalu sayang dan masih banyak lagi. Tapi masalah jika kalian sudah tidak diharapkan untuk apa? Diluar sana masih banyak cinta yang akan menerima kalian. Cinta yang akan membantu kalian melupakan semua masa lalu.
Larilah, bawalah cinta yang telah kepada dia yang mengecewakan kepada dia yang akan membahagiakanmu. Berikan pada mereka. Jika sudah mencoba melangkah kedepan, jangan pernah mencoba untuk kembali mundur, kembali menoleh atau kembali mencari hal-hal yang biasa kalian lakukan.
“Obati semua lukamu dengan dia yang pernah merasakan kehilangan yang sama denganmu. Dia yang pernah mengalami hal yang sama takkan membiarkanmu terluka lagi”.
Masih ingin tetap bersedih? Masih ingin tetap bertahan? Coba buka mata dan hati yang lebih luas. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar