Hei sista, aku meneteskan airmata ketika perpisahan
itu merangkai dan menyelimuti wajah kita.
Sempat aku berfikir itulah akhir pertemuan kita,
padahal umur barokah akan menyelimuti kita.
Terdengar kabar malam itu, pertemuan kita berselang
dirumah mungil pinggir kali ini saja,
wahh semakin deras ketika acara berpamitan terjadi.
Hei sista, aku mengagumimu bukan dari kemewahanmu
tapi dari sikap pedulimu untuk orang lain.
Kau menyayangi ayah begitu hebat, mengalahkan rasa
cintaku untuk ayah.
Kau menyayangiku begitu kuat, hingga aku merasakan
hilangmu merupakan teguran kencang.
Katamu aku bebas mengunjungi kapanpun aku mau.
Katamu aku adalah perempuan terbaik yang engkau
miliki.
Yahh, itu yang membuatku meluapkan amarah
kepergianmu dengan bernyanyi sepanjang perjalanan perpisahan denganmu.
Ini memang bukan kali pertama kau kembali, ketempat
perantauan yang hanya berjarak 120menit dari kediaman kita.
Tapi entahlah kehilanganmu seperti begitu menyiksa
batinku.
Hei sista cantik yang selalu tidur ketika aku belum
bisa memejamkan mata.
Ikut denganmu membuatku tau akan banyak hal yang
selama ini aku buta akannya.
Kau mengajarkan kehidupan yang keras, kekejaman
cinta, hingga kasihmu yang luar biasa.
Apakah kau tak merinduku yang setiap hari bercerita
hal yang sama berulang-ulang padamu?
Atau setidaknya membenci percakapanku agar kau
selalu mengingatku sista.
Hah, banyak kurasa 2bulan yang aku lewati bersamamu.
Aku begitu amat merindu sista, belum genap 24jam
kita berpisah jarak yang berwaktukan 120menit ini.
Hei sista cantik yang mengaku pemberani
Masih tersisa bekas-bekas canda dan kenangan kita
bersama.
Entahlah aku juga merasakan kesenangan ketika
bersamamu berbagi rasa.
Aku serasa ikut tercabik ketika kau menetaskan
lelehan kawah dimatamu untuk ayah.
Hei sista cantik, jangan nakal disana yaa.
Jaga kondisi, aku disini belajar menguruskan diri
biar sama denganmu.
Aku bukan orang lain lagi untukmu, hampir 19tahun
sudah kita bersama.
Terasa manis bukan mengingat masa kecil denganmu.
Hei sista cantik yang penakut sekali
Sekarang aku hanya menemukan diriku sendiri di kamar
mandi.
Bukan lagi ada aku dan kamu yang selalu bersama
seperti anak teka.
Itu bantal dan gulingnya punyaku dijaga ya J
kalo aku kesana itu hak milikku sudah.
Isi lemari es yang begitu mendunia, mengalahkan isi
lemari penjual kaki lima, padahal kita hanya berdua.
Hei sista cantik terimakasih mengenalkan segala hal
untuk reverensi pelajaranku.
Malam ini dan
tak mungkin berganti lagi.
Ditempat ini, orang mengorbankan semuanya demi
kesenangan dunia semata.
Kamu disini bukan untuk berdosa, tapi melihat apa
yang terjadi pada kejamnya dunia.
Sista cantikku theatrical love kita berhasil bukan,
jika ini ujian tertulis mungkin bisa mendapatkan nilai sempurna.
Hei sista cantik saat kau bilang aku tak bisa
mengantarmu pergi ke kota itu karena armada yang tka mungkin bisa cukup.
Berpamitan padamu pun aku tak sanggup sista,
Cengeng sih yaa, karena aku sudah merasa
kehilanganmu sebelum ini.
Berapa banyak playlist di PC ini yang berlabelkan
lagu favoritmu.
Berapa banyak juga theatrical love kita untuk
kebahagiaanmu, *Ahhpengenketemu*
Hei sista cantik aku sudah memutuskan mengunjungimu
jika nanti liburku tiba.
Aku merindukan makan sepiring berdua denganmu
Berbagi eskrim hingga tumpah atau sekedar mengingat
masa lalu yang kelam denganmu.
Hei sista jaga dirimu dikota orang, miss you so bad
sista .
I remember you and we short story in 2months.
I waiting you come back at my city, spirit for you
sista.
** sungguh aku sayang kamu
Disini aku menunggu,
Setiap waktu aku rindu,
Ku tunggu kau di kota malangku Bagindas feat sheilaon7 :P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar