Selasa, 26 Maret 2013

Boleh meminjam waktumu sekejap abangku ..



Deru ini menangis ketika seuntai ucap tidak engkau hargai, menangis meraung-raung seperti tak tau adab, mencerca diri dan mencabiknya hingga tak berbentuk lagi.
Hendak apa aku? Jika sepatahku saja sudah kau anggap salah. Apakah ini yang sedang dinamakan ketika sudah berpisah peranakan dia sudah bukan lagi abangmu yang dulu.
Ohh, aku mungkin sedang termakan cemburu, iyaa mungkin saja. Aku sedang termakan cemburu karena sedikit untai yang seharusnya untukku malah dijamah orang lain. Bukan orang lain, dia sah keluargamu sendiri. Sah? Tapi aku cemburu | karena abangmu berubah bukan | iya .
Mengertilah | aku akan coba mengerti. Tapi rasa ini bukankah wajar, setelah 17tahun bersama akhirnya aku sendiri yang merasa kehilangannya. Sebenarnya aku tau rasa ini amat sangat tak perlu. Tapi entahlah aku begitu menyanyanginya, belum genap 12bulan akhirnya aku sendiri yang merasa bahwa aku merindukannya.
Apakah ini termasuk hal yang salah? Pecahkan awan untaian kisah yang dulu pernah aku ukir bertahun bersamanya. Sekarang posisinya sudah berubah.
Cobalah kamu mengerti sedikit tentang arti cinta yang sesungguhnya.
Kamu dan mbakyumu mempunyai porsi sendiri ditengah relung hatinya.
Aku mengutuk diriku sendiri, bahkan mengutuk kenapa perasaanku harus seperti ini.
Hingga aku ketikkan sebuah cerita untukmu, agar aku tak pernah termakan oleh waktu sampai engkau nanti takkan melupanku.
My beloved brother,
Terisakku petang ini, ketika aku melihat kalender di depan meja kerjaku
Iya setelah ini aku genap berusia 19tahun
Waktu yang lama telah aku lewati bersamamu bukan?
Tapi sekejap aku terganti, entah sementara atau selamanya.
Inilah aku yang sedikit atau banyak cemburu dengan waktu yang kurasa hanya sekejap bersamamu
Aku masih merindumu untuk bermain dan bersorak denganku
Aku merajuk denganmu untuk tambahan uang jajan,
Atau aku menuntut hak lebih agar aku tampak istimewa memilikimu sebagai abangku.

My beloved brother,
Sekarang atau selamanya posisiku mungkin akan segera terganti
Terusir oleh cintamu atau aku masih ditempat yang sama seperti dulu.
Jika ada yang bertanya, kenapa sampai kamu berfikir seperti itu?
Karena aku sudah tidak pernah lagi tertawa bersamamu seperti tahun lalu.
Berdua denganmu berjalan menyusuri lorong waktu.
Atau sekedar duduk berdua menikmati football community yang kita sukai
Ohh, aku begitu merindu hari itu.

My beloved brother,
Seuntai kisahku hanya ingin engkau tau,
Kapankah kita bisa bersama mendukung kesebelasan tim kita?
Berpamitan berdua dengan mama “Adike dijogo arek iku wedok nang stadion”.
Celoteh mama yang sering dilontarkan ketika kau menculikku pergi.
Deruku ini semakin meraung ketika harus kuterima nyataku bahwa aku bukanlah lagi nomor satu dihadapanmu.
Haruskah aku mengutarakan semua ini denganmu.

My beloved brother,
Aku masih inginkan perhatian dan kasih sayang darimu
Aku tau sekarang engkau sudah tak mungkin membaginya untukku
Aku tau sekarang mungkin sudah habis waktuku untuk bermain denganmu
Setelah kasih sayang darimu, sekarang aku tak pernah mendapatkannya lagi.
Aku sangat merindu, sangat merindu..
Dulu ketika kataku adalah nomor satu untukmu sekarang tinggalah aku menjadi yang terakhir dihadapanmu.

My beloved brother,
Andai aku boleh meminjammu dan meminjam waktu,
Aku ingin mengembalikan sebentar waktu itu dimana aku selalu pertama untukmu
Andai aku boleh meminjam raga dan jiwamu barang satu menit saja
Aku ingin hatimu yng masih memperhatikanku dikala kau yang dulu
Berlebihankah diriku? Atau memang keadaan yang memang harus seperti ini?
Termasuk juga nanti ketika aku sepertimu
Telah membina lembar kehidupanku yang baru mengabdi pada suamiku
Berarti kau juga akan merindukanku?
Aku harap kau mau jujur dengan waktu, aku juga merindukan abangku yang dulu L

Tidak ada komentar:

Posting Komentar