Aku
tuliskan sajak.
Sebuah
kata mati yang tak bisa hidup lagi.
Menyusuri
jalan lorong rel kereta api.
Atau
pun landasan pacuan burung besi.
Tertuliskan
sebuah makna kata antara nama dan raga
Sebuah
kisah jalan yang terbentang pada dua kota
Tanpa
mengulang sebuah sandiwara
Ku
pastikan sebongkah cinta ini apa adanya
Tubuhku
membeku kaku
Terpatung
diam
Membisu
keluh
Tak
bisa mengucap apapun tentang kamu
Dalam
sebuah hati
Aku
berucap pada Tuhan
Pertemukan
kami lagi
Pada sebuah tulisan tangan Tuhan yang Kau
ridhoi
Izinkan
tubuh yang pernah membeku kaku dan keluh ini melebur kembali
Menyaksikan
cinta datang membawa bahagia dari hati
Lalu
berpeluk dalam diam pada sebuah kerinduan
Jika
bisa kau rasakan
Ada
asa pada temu yang tak ingin pisah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar