Perancangan terbaik yang sudah kita dan aku titipkan
pada Tuhan.
Tentang secarik kertas dengan sejuta kata dan
tulisan tertera.
Tahun, Hari, Tanggal dan waktu dimana semuanya
tentang pencapaian kita, aku dan kamu yang akan Tuhan “Aamiin”kan pada
waktunya.
Apa lagi yang kurang setelah semua naskah dan narasi
sudah kita bacakan?
Iyaa, kita
lupa, sebaik-baiknya perancangan indah yang kita lakukan tetap Tuhan yang
mengabulkannya.
Tentang hidup, maut, rezeki dan semua yang begitu
indah terlukiskan.
Sebaik sematang apapun cerita dan naskahnya.
Aku memohon Tuhan yang Maha Kuasa
Meng-aamiin-kannya.
Iya, sekarang yang bisa kita lakukakan di waktu yang
tak secepat membalikkan telapak tangan ini adalah berjuang, berdoa dan berusaha.
Berjuang berusaha tentang sebuah kehidupan kecil di
masa yang akan datang.
Yang aku mohon ia akan selalu bahagia.
Jaga, jaga hatiku yang sudah kau ambil jauh.
Percaya rasa dan semua yang sudah kau terima dengan
ikhlasmu yang ku tau itu cinta.
Berdoa, jangan takut. Kamu, iyaa kamu, masih ada di
urutan ketiga setelah dua malaikatku, rezeki dan tentang kamu sayangku.
Berusaha, apapun yang sedang sama-sama kau dan aku
lakukan.
Jika kebaikan dalam hati yang kita tanamkan, aku
yakin Tuhan akan memberi jalan.
Berserah, apapun itu, aku mohon tetap kamu.
Jika bukan kamu, tetap digantikan oleh kamu.
Berserah pada Tuhan jika semua sudah kita
perjuangkan.
Tuhan maha adil, maha tau dan maha segalanya.
Dia tau apapun yang sudah kita rancangkan.
Kamu dan sebuah mimpi kecil yang terakhir kita
rencanakan.
Iya karena sebelumnya aku dan kamu pun pernah
merancang keindahan.
Dengan orang lain yang tak disetujui Tuhan.
Dan sekarang aku yakin, Tuhan menemukan aku dan
kamu.
Untuk membuat rancangan terakhir yang segera kita
wujudkan.
Dan Tuhan meng-aamiin-kan.
Aamiin Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar