Rabu, 16 Oktober 2013

Kau lihat aku dari arah mana?



Kau berada di titik pelataran rumah
Berbayangkan sebuah tirai kecil yang terawang akan luka mengaga
Isi kepalamu sedang dipenuhi pasar malam dengan sejuta riyuh dan keegoisannya
Isi hatimu sedang di penuhi riuh pasar pagi yang identik dengan gosip sana-sini

Sebuah badan putih yang sedang tertutup oleh mata hati
Ketika mata uang berbicara tentang angka-angka didalamnya
Ketika sebuah benda mati sedang menutup sanubari
Tentang sebuah harta dan tahta tanpa cinta, tertutup akan angka-angka dunia

Lalu dimana berada? Sedang berada di tengah-tengah
Antara pasar malam yang kau pikirkan dan pasar pagi yang menjejali ucapan.

Kau tau perasaan Tuhan?
Ketika yang putih di abukan, seakan tidak pernah ada yang benar tanpa nominal uang.
Dan yang hitam di putihkan, seakan tanpa cela yang tercipta lalu disamarkan dengan angka-angka

Aku ini yang mana?
Kau lihat aku dari arah mana?
Antara dua buah sisi mata uang.

Tuhan, kuciptakan sebuah rincian nyata di sebuah kepala

2 komentar: