Kau berada di titik pelataran rumah
Berbayangkan sebuah tirai kecil yang terawang akan
luka mengaga
Isi kepalamu sedang dipenuhi pasar malam dengan
sejuta riyuh dan keegoisannya
Isi hatimu sedang di penuhi riuh pasar pagi yang
identik dengan gosip sana-sini
Sebuah badan putih yang sedang tertutup oleh mata
hati
Ketika mata uang berbicara tentang angka-angka
didalamnya
Ketika sebuah benda mati sedang menutup sanubari
Tentang sebuah harta dan tahta tanpa cinta, tertutup
akan angka-angka dunia
Lalu dimana berada? Sedang berada di tengah-tengah
Antara pasar malam yang kau pikirkan dan pasar pagi
yang menjejali ucapan.
Kau tau perasaan Tuhan?
Ketika yang putih di abukan, seakan tidak pernah ada
yang benar tanpa nominal uang.
Dan yang hitam di putihkan, seakan tanpa cela yang
tercipta lalu disamarkan dengan angka-angka
Aku ini yang mana?
Kau lihat aku dari arah mana?
Antara dua buah sisi mata uang.
Tuhan, kuciptakan sebuah rincian nyata di sebuah
kepala
salam kenal mbak dea. semoga kita sering jumpa waktu yang sama
BalasHapusapa kabar mbak dea
BalasHapus