Kadang damai ketika
tak memikirkanmu itu indah.
Kadang damai
ketika melupakanmu itu indah.
Kadang damai
ketika membencimu itu indah.
Kadang hadir
selalu disisimu itu yang terindah.
Tetapi hari telah
larut gelap telah berkabut raga telah sayup dan jemari ikut mengantup.
Aku berusaha
damai, damai indah dan damai terindah.
Ketika semua
damai telah ku coba.
Aku menemukan
damai abadi.
Ternyata damai
itu kutemukan ketika aku.
Ketika aku,
Membuka mata
memasang telinga,
mencoba melihat dan mendengar,
bahwa memang damai
datang ketika kita bersama,
bukan sebagai
kekasih,
tetapi
sebagai seorang saudara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar