Kamis, 22 Mei 2014

Alasan Ingin Menjadi Jurnalis

Nama saya Taufiq Ardyansyah. Sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar, saya sudah senang sekali menulis cerita-cerita pendek. Dari hobi menulis saya tersebut, saya coba untuk menekuni disiplin ilmu bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Ternyata, sejak saat itu saya langsung jatuh cinta kepada bahasa Indonesia, bahasa negeri kita sendiri.

Beranjak ke bangku Sekolah Menengah Pertama, saya mulai belajar membuat puisi. Dengan inspirasi wanita yang saya suka ketika itu, Alhamdulillah puisi saya banyak disukai banyak orang. Masuk ke bangku Sekolah Menengah Atas, kemampuan menulis puisi yang saya miliki lalu saya kembangkan ke dalam sebuah lagu. Tak peduli lagu yang saya buat enak di telinga orang lain atau tidak, yang jelas lagu tersebut sangat nyaman terdengar di telinga saya.

Pasca lulus dari Sekolah Menengah Atas, saya melanjutkan studi di Universitas Islam Negeri Jakarta Fakultas Sains Teknologi. Meski mengambil jalur teknologi informasi, kemampuan menulis saya tak serta merta saya padamkan begitu saja. Kegemaran saya dalam menggandrungi sepakbola Liga Indonesia, khususnya Persija membuat saya ketika itu bergabung bersama komunitas pecinta Persija Jakarta yang bergerak di bidang media informasi, Jak Online di tahun 2012.

Bersama Jak Online, saya mulai belajar bagaimana menulis berita seputar perkembangan Persija dan The Jakmania kepada publik. Hampir dua tahun saya bergabung di Jak Online, saya mulai berani untuk terjun ke media cetak di tahun 2014 dengan bergabung bersama harian Radar Tangerang Satelit News. Dan secara kebetulan, Pemimpin Redaksi media cetak terbesar di Tangerang itu mempercayai saya untuk menempati rubrik olahraga untuk meliput perkembangan Persita Tangerang, Persikota Tangerang, dan klub-klub amatir lainnya. Tak hanya sepakbola, agenda Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tangerang pun masuk ke dalam scope pekerjaan saya.

Kalau ditanya mengapa saya ingin menjadi seorang jurnalis, maka jawabannya pun sederhana. Menjadi jurnalis itu menyenangkan. Menyenangkan karena saya bisa bekerja dengan hobi menulis yang saya miliki sejak kecil. Menjadi jurnalis itu penuh tantangan. Sebagai seorang manusia, berhadapan dengan tantangan akan membuat pola pikir kita menjadi dewasa dan bijak. Oleh karena itu, mencintai tantangan adalah bentuk keberanian dalam menghadapi hidup. Menjadi jurnalis itu adalah pekerjaan yang mulia. Kemuliaan itu didapat karena secara tak langsung, seorang jurnalis adalah seorang penyebar berita kebenaran. Dan satu hal yang lebih penting adalah, menjadi seorang jurnalis bisa merubah dunia hanya dengan kata-kata.


Created by : Taufiq Ardyansyah - @B__kam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar