Yap
‘Semuanya ajaa pamitan’ adalah salah satu tweet yang aku posting beberapa waktu
yang lalu. Tweet itu cerminan hati sih sebenernya, tjiehlah. Ini bukan tentang
membedakan. Tapi tentang kebersamaan yang dirasa dulu ngga mau ditinggal pergi.
Berkenalan
beberapa tahun yang lalu. Sekarang benar-benar
sudah merasakan yang namanyaa ‘sayang’ sama orang-orang yang ada di dalamnyaa.
Mereka memang baru beberapa tahun ini ku kenal, tapi kadang tingkah dan laku
kami yang selalu dirasakan begitu erat membuat beberapa orang yang ada di
dalamnyaa harus disini ngga boleh kembali.
Beberapa
tahun lalu satu persatu dari teman-teman yang ku panggil kakak meninggalkan
kota ini. Mereka memang bukan penghuni tetap kotaku, hanya mahasiswa rantau
yang sedang menuntut ilmu disini. Mereka baik, bahkan sudah aku anggap sebagai
kakak-kakak sendiri. Cuma sepakbola yang memperkenalkan kami.
Satu
persatu dari mereka pergi, kembali. Untuk melanjutkan hidupnyaa lagi,
Yah
namanyaa ada pertemuan juga ada perpisahan. Ya sama kayak saat ini. Mereka sudah
selesai disini jadi ya mereka harus kembali. Tapi entah waktu di pamitin kok
yaa rasanyaa sedih.
Hhehe.
Ada
yang bilang lebay, mungkin ada. Tapi yang bilang begitu mungkin ngga tau
rasanyaa sudah akrab dan sudah menganggap mereka seperti kakak kita. Dari tertawa
bersama sampai konflik pun mungkin ada. Dan beberapa kakak lagi di pastikan tahun ini meninggalkan kami, meninggalkan kota Malang ini. Walau akhir ini jarang terlihat
dan bertemu tapi kami masih sering berinteraksi.
Ini ceritanyaa sedih beneran di pamitin sama salah satu kakak yang
menyakinkan aku buat berhijab. Mungkin kalau dia ngga ikut nasehatin beberapa
tahun lalu Amel belum berhijab seperti ini. Hehhe.
‘Semuanya ajaa pamitan’
Sampai jumpa di lain waktu kak, jangan lupain
Amel. Nanti kita pasti ketemu lagi. Banyak foto dan kenangan yang sudah
disimpan rapi. Janji berkunjung kesini yaa :”
Dedicated to :
Kakak-kakak yang kembali ke tempat asalnyaa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar